.quickedit { display:none; }

Selasa, 09 April 2013

KURIKULUM 2013 VS MUTU GURU

Kurikulum,Guru dan peserta didik merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam system pendidikan nasional. Ketidaksiapan salahsatu komponen itu bisa menyebabkan tidak berlangsungnya  proses pendidikan. Oleh karena itu ketiga komponen itu bisa disebut sebagai tritunggal yang tidak dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sesungguhnya tidak ada satu komponen pendidikan pun yang secara sendirian berpengaruh terhadap upaya peningkatan pendidikan. Semua komponen pendidikan akan berpengaruh terhadap upaya pendidikan sesuai dengan perannya masing-masing. Semua komponen dalam sistem pendidikan secara singergis akan saling berpengaruh terhadap mutu pendidikan, dalam hal ini termasuk kurikulum. Kurikulum tidak akan berpengaruh terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan jika komponen kurikulum tidak bersinergi dengan komponen pendidikan yang lain.
Itulah sebabnya ketika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat getol berupaya untuk mengadakan perubahan kurikulum, maka sesungguhnya upaya untuk memprioritaskan kebijakan terhadap guru tidaklah harus berhenti sampai di sini, dan memalingkan program yang sudah berjalan, namun masih menghadapi berbagai masalah. Dengan kata lain, program peningkatan kompetensi dan kualifikasi pendidik dan tenaga pendidikan yang lain tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Laporan Bank Dunia tentang tidak adanya dampak sertifikasi guru terhadap prestasi guru dan peserta didik, sudah barang tentu harus menjadi  cambuk untuk melakukan evaluasi dalam pelaksanaan program sertifikasi guru, menganalisis SWOT tentang kebijakan dan pelaksanaan program sertifikasi guru tersebut, serta merancang kembali program tersebut.
Sejauh ini perubahan kurikulum pendidikan nasional kita adalah pada tahun 1984 (Kurikulum 1984) dengan adanya istilah GBPP (Garis Besar Program Pengajaran), lalu pada tahun 1994 (Kurikulum 1994) yang selanjutnya direvisi pada tahun 1997, dan kurikulum 2004 (Kurikulum 2004) atau lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang selanjutnya direvisi lagi pada tahun 2006 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sampai sekarang ini (Tahun Pelajaran 2012-2013). Memasuki Tahun 2013 dan memasuki tahun pelajaran 2013-2014 ini, Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional sedang mensosialisasikan kurikulum baru lagi yaitu kurikulum 2013.
Substansi perubahan kurikulum bukan hanya sekedar perubahan isi dan materi, jumlah pelajaran dan jam pelajaran tetapi perubahan ruh atau semangat yang terkandung dalam kurikulum itu sendiri. Yang lebih penting lagi adalah bagaimanan perubahan tersebut muncul dari bawah, muncul dari guru-guru yang menjalankan langsung serta berhadapan dengan peserta didik, bukan perubahan yang tiba-tiba (atau ujug-ujug) datangnya dari atas sehingga guru terkadang gagap dengan perubahan pada kurikulum.
Tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, kini memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013.
 Gambar disamping adalah posisi kurikulum 2013 yang terintegrasi sebagaimana tema pada pengembangan kurikulum 2013. Sudah barang tentu untuk mencapai tema itu, dibutuhkan proses pembelajaran yang mendukung kreativitas. Itu sebabnya perlu merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
(observation based learning) untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Di samping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning. Pertanyaannya, pada pengembangan kurikulum 2013 ini, apa saja elemen kurikulum yang berubah? Empat standar dalam kurikulum meliputi standar kompetensi lulusan, proses, isi, dan standar penilaian akan berubah sebagaimana ditunjukkan dalam skema elemen perubahan.
Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke­berhasilan kurikulum 2013, yaitu :
1.      Faktor penen­tu
Yang termasuk factor penentu keberhasilan kurikulum 2013 adalah kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dengan kurikulum dan buku teks.
2.      Faktor Pendukung
Adapun factor pendukung keberhasilan kurikulum 2013 terdiri dari tiga unsur, yaitu :
a.    Ketersediaan buku sebagai ba­han ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pem­bentuk kurikulum;
b.    Penguatan peran pemerintah da­am pembinaan dan penga­wasan;
c.    Penguatan ma­naj­emen dan budaya sekolah.
Berhubungan dengan factor pertama salah satunya adalah Tenaga kependidikan dalam hal ini adalah Guru. Guru merupakan factor penentu keberhasilan kurikulum. Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus di­beri perhatian khusus dalam rencana implementasi dan ke­terlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemung­kinan terjadinya perubahan.
Kesiapan guru lebih penting­ daripada pengembangan kuri­kulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,­ dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah mene­rima materi pembelajaran. Disinilah guru berperan be­sar di dalam mengimplementa­sikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cer­das tapi juga adaptip terhadap perubahan.
Salah satu factor terpenting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan adalah guru, hitam putihnya proses pembelajaran dikelas sangat dipengaruhi oleh mutu seorang Guru. Guru dikenal sebagai kurikulum yang tersembunyi ( Hidden Curriculum ) karena sikap dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi sang guru, akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran.
Sehingga dalam  kerangka implementasi kurikulum 2013 telah didesain pelatihan guru secara berjenjang dan dilanjutkan dengan pendampingan.Model pelatihan ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Harapannya dengan adanya pelatihan ini kualitas guru bisa ditingkatkan sekaligus sangat layak untuk menjalankan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Pelatihan menjadi syarat mutlak dalam implementasi Kurikulum. Kenapa? Karena Kurikulum 2013 yang menekankan pada pendekatan saintifik sesungguhnya akan mengubah metodologi guru di dalam proses pembelajaran.
Oleh sebab itu sangatlah keliru jika ada pandangan yang berkembang di masyarakat bahwa sebenarnya yang harus dibenahi adalah metodologi pembelajaran, bukan kurikulumnya. Padahal perlu dipahami bersama bahwa metodologi atau standar proses ada di dalam kurikulum. Tanpa metodologi pembelajaran yang sesuai, tak akan terbentuk kompetensi yang diharapkan.
Pada titik inilah, perubahan kurikulum harus dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kualitas guru. Guru yang tidak hanya cakap di dalam menyampaikan materi pembelajaran (metodologi), sehingga peserta didik paham dan mengerti, tapi juga guru yang mampu memberikan motivasi dan wawasan kepada siswa.
Atas pertimbangan inilah, kenapa Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan-pendekatan saintifik, yang diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan kompetensi abad ke-21, mencakup tiga kompetensi: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Semua ini menuntut adanya perubahan pada diri guru.  Semoga bisa merubah kompetensi guru.

7 komentar:

blog mimlimababat mengatakan...

Semoga bermanfaat pak

blog mimlimababat mengatakan...

semoga bermanfaat pak guru

blog mimlimababat mengatakan...

sukses untuk pak guru

blog mimlimababat mengatakan...

sukses untuk cak nur moga bermanfaat

jamaludin mengatakan...

terima kasih semoga bermanfaaat

Unknown mengatakan...

Terima kasih atas komentarnya

Unknown mengatakan...

Siip deh....